Kementerian KKP Bangga dengan Produksi Garam Bima
Bima, Media NTB - "Bukan kentang sembarang
kentang, kentang dimakan dengan pepaya.
Saya datang bukan sembarang datang, untuk saksikan garam Bima dikirim ke Surabaya". (Direktur Pengelolaan Ruang Laut Kementerian
Kelautan dan Perikanan RI Dr.Ir. Abduh Nurhidayat M.Si).
Pantun
tersebut mengawali sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang
diwakili Direktur Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Abduh Nurhidayat pada Panen Raya dan Launching Pengiriman Garam Premium Selasa
(16/10) di BBIP Lambu Desa Sumi Kecamatan Lambu.
Pada
panen raya yang dihadiri Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri, FKPD, Kepala OPD, Camat, Direktur PT.Susanti
Megah Toni Winarko dan kelompok petani garam tersebut Dr. Abduh mengungkapkan,
Panen raya garam premium ini merupakan satu
acara yang penting dan menggembirakan.
"Hebatnya, garam premium
kabupaten Bima tahun ini tembus Surabaya
dalam jumlah besar". Ungkap Abduh.
Dikatakan
Abduh, Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) direalisasikan pada 21
Kabupaten Se-Indonesia, salah satunya
Kabupaten Bima. "Dari jumlah
tersebut, boleh dibilang Kabupaten Bima sudah cukup bagus dan berhasil dari
daerah lain dalam hal produksi garam premium". Tandasnya.
Saat
ini dengan areal 180 hektar menjadikan kabupaten Bima daerah yang memiliki
areal tambak garam terluas. Tahun depan,
dengan sistem integrasi lahan,
usulannya harus jauh lebih besar,
minta 300 hektar". Tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bima Ir. Hj. Nurma M.Si mengungkapkan
alasan dibalik keberhasilan produksi garam tersebut.
"Keberhasilan
tersebut tentu saja bisa dicapai karena adanya keterlibatan pihak terkait baik
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, kelompok petani garam dan
PT.Susanti Megah". Ungkapnya.
Hasil
Geo isolator khususnya di desa Soro- Lambu sudah masuk dalam kategori yang
dipersyaratkan pihak perusahaan. Menurut
Hj. Nurma, "Desa Soro menjadi sentra ujicoba, karena selama tiga tahun para petani garam di wilayah ini sangat
antusias menerima bantuan yang diberikan
instansi yang dipimpinnya.
"Penerapan
teknologi Geo isolator khususnya oleh Petani garam di Desa Soro secara ekonomi
sudah menunjukkan peningkatan produksi . "Sudah ada 50 orang yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji". Terang Hj. Nurma.
Mudah-mudahan, ke depan dengan pengalaman yang ada, petani
garam yang ada di kecamatan lain khususnya
di pesisir Teluk Bima mampu
memberikan kontribusi dan hasil nyata serta mau mengikuti petunjuk dan arahan
yang diberikan oleh para penyuluh pendamping". Harap Nurma.(M)
Post a Comment