BPBD dan FPRB Kota Bima Gelar Lokakarya Pengolahan Sampah Partisipatif
Bima,
Media NTB - Selasa, 13 November 2018, bertempat Gedung
Seni Budaya Kota Bima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima
menggelar Lokakarya Pengolahan Sampah Partisipatif. Kegiatan ini dibuka oleh
Asisten I Setda Kota Bima Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Drs. H.
M. Farid MSi. Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) “Mbojo Matenggo” juga
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Berdasarkan laporan Kepala
BPBD Kota Bima Ir. H. Sarafuddin, MM, lokakarya diikuti oleh 100 peserta dari
berbagai komunitas pecinta lingkungan, Kepala OPD terkait, Lurah dan Camat
serta para relawan dari TSBK. Narasunber dalam kegiatan tersebut dari Menko
Kemaritiman dan anggota perwakilan Bank Sampah dari Kota Magelang.
Ditambahkan oleh Kepala BPBD
Kota Bima, saat ini permasalahan sampah menjadi pembahasan serius secara
nasional begitupun halnya di Kota Bima. Hal ini dipengaruhi populasi
bertambahnya penduduk serta pola komsumsi masyarakat juga semakin tinggi.
"Sampah menjadi masalah
yang harus kita tanggulangi bersama, meskipun permasalahan sampah itu sendiri
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya", ujarnya.
Ketua FPRB Kota Bima Anwar
Arman mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan
Aksi Bersih Sungai di ruang sungai Padolo yang melibatkan lebih dari 1.000
relawan pada tanggal 4 November 2018.
Dikatakannya, salah satu
penyebab banjir adalah penumpukan sampah di sungai. Selain itu, masih kurangnya
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu
diharapkan dengan lokakarya ini para peserta mampu mensosialisasikan kepada
masyarakat bagaimana memilah dan memilih sampah serta mengolahnya menjadi
produk yang berguna.
Senada yang disampaikan oleh
Ketua FPRB, Asisten I menyampaikan bahwa pengolahan sampah di Kota Bima harus
kita arahkan pada pengolahan sampah dengan konsep pengelolaan sampah terpadu
menuju zero waste yaitu upaya mengubah sampah menjadi bahan yang lebih berguna
dan tidak mencemari lingkungan.
"Semoga ke depannya seluruh
stakeholders dapat terus berkolaborasi untuk menciptakan Kota Bima yang bersih
dan Tangguh Bencana", harap Asisten.(M)
Post a Comment