Dinsos Kota Bima Gelar Lomba MTQ dan Balita Sehat Lingkup KPM PKH
Bima,
Media NTB - Selasa, 27 November 2018, Dinas Sosial Kota
Bima menggelar Lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) dan Balita Sehat lingkuP
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Seni
Budaya (GSB) Kota Bima.
Kegiatan ini dilaksanakan
dalam rangka peningkatan kemampuan, kreativitas dan kecerdasan anak keluarga
penerima manfaat Program Keluarga Harapan Tahun 2018.
Acara dibuka oleh Asisten
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Kota Bima Drs. H. M. Farid,
M.Si. Hadir Kepala Dinas Sosial Kota Bima Drs. H. Muhidin, MM, Kasi Jaminan
Sosial Keluarga Dinsos Provinsi NTB Lalu Kukuh Atmadi, Ketua Koordinator PKH
Kota Bima Husni, S.Pd, para pendamping PKH Kota Bima dan para peserta lomba.
Berdasarkan laporan Kepala
Dinas Sosial, lomba MTQ dan Balita Sehat masing-masing diikuti 15 peserta. Ia
berterimakasih kepada Dinas Sosial Provinsi NTB yang telah memfasilitasi
kegiatan ini. Diakuinya bahwa jumlah peserta lomba masih minim, hal ini karena
keterbatasan fasilitas. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong kreativitas,
kearifan dan derajat kesehatan keluarga harapan.
Kasi Jaminan Sosial Keluarga
Dinsos Provinsi NTB menyampaikan, salah satu tugas PKH adalah penanganan
kemiskinan. Program dan kegiatan ini sudah dilaksanakan secara teknis selama 6
tahun. Selanjutnya pada tahun kelima dilakukan verifikasi untuk melihat apakah
ada perubahan jumlah angka kemiskinan di masyarakat.
"Program ini juga
bermaksud mendorong, men-support agar masyarakat bisa mandiri, bisa hidup sehat
dalam kesehariannya. Pada intinya program ini bertujuan memutus rantai
kemiskinan serta membentuk masyarakat yang kreatif, sehat, dan mandiri",
jelas Lalu Kukuh Atmadi.
Asisten I Setda Kota Bima
menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki arti penting yaitu memotivasi
anak-anak agar tidak hanya bergantung kepada fasilitas yang tersedia. Prestasi
yang tinggi dapat diraih dengan ketekunan, kegigihan dalam berjuang dan
berusaha serta kerja keras pantang menyerah.
"Makna lainnya yakni
mendorong lahirnya tradisi prestasi dalam diri anak dan menjadi instrumen yang
dapat meningkatkan produktivitas. Dengan produktivitas tinggi maka
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dan angka kemiskinan dapat
ditekan", jelas Asisten I.
Diharapkan dari kegiatan ini
dapat ditebar benih-benih kemandirian untuk masa depan sehingga dapat
mengangkat kondisi kemiskinan keluarga yang permanen.(M)
Post a Comment