Rumah Sakit Ditutup, Massa Berkerumunan Ikut Kampanye Dibiarkan, Kabid PTKP HMI Cabang Bima Angkat Bicara


Bima, Media NTB - Penyebaran Covid-19 di Kota maupun Kabupaten Bima belum juga berakhir sampai sekarang, mengakibatkan masyarakat dengan Tenaga Kesahatan (Nakes) banyak yang terpapar Covid-19. 



Akibat dari pada itu beberapa ruangan pelayanan poli yang ada di RSUD Bima dan RSUD Kota Bima tertutup untuk sementara dalam beberapa hari yang lalu.



"Pemerintah Daerah Kabupaten maupun Kota Bima beberapa hari yang lalu menutup Rumah Sakit, diakibatkan dengan adanya masa Covid-19. Dan beberapa Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit dinyatakan reaktif" kata Rahmat Jayadi Pratama sebagai Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Bima. Senin (23/11/20).



Lanjut Rahmat, anehnya masyarakat dari berbagai pelosok daerah berbondong-bondong, berkumpul dan meramaikan untuk berkampanye dalam berpartisipasi memeriahkan Pilkada Bima.




"Tapi, jika Covid-19 masih ada kenapa masyarakat dibiarkan berkerumunan dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Sementara Rumah Sakit pun di tutup sehingga masyarakat tidak bisa berobat. Bahkan sampai sekarang masyarakat bingung mau berobat dimana, apakah masalah kemanusian sudah dipolitisasi juga" tanyanya




"Saya juga berharap kepada KPU Kabupaten Bima sebagai penyelenggara Pemilukada yang mengeluarkan aturan. d

Diharapkan agar melihat kembali aturan massa kempanye. Karena maksimal massa kempanye berjumlah 50 orang dan wajib mematuhi protokol kesehatan, namun kondisi lapangan yang kita lihat sudah melebih dari pada aturan yang ditetapkan" jelasnya




Sementara Bawaslu Kabupaten Bima sebagai pengawal dan pengontrol, jangan hanya menyaksikan dan menyimak begitu saja. Tapi apa tindakan lanjut terkait kondisi yang terjadi saat ini, karena massa kempanye sudah melanggar dari pada aturan yang sudah ditetapkan juga melanggar protokol kesehatan. Tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.