Rupiah Keok Terhadap Dolar, HMI Kembali Unjukrasa Depan Kantor Bupati Bima
Maasa Aksi dari HMI Cabang Bima menggelar orasi secara bergantian di depan kantor Pemkab. Bima |
Bima,Media
NTB - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali mengalami
penurunan. Bahkan, rupiah sempat melemah hingga menyentuh 14.840 terhadap
Dollar.
Penurunan nilai tukar rupiah
pastinya akan mempengaruhi kondisi ekonomi negeri ini. Pengaruhnya dapat
dirasakan bagi semua kalangan, baik kalangan pengusaha, investor, pelaku
industri dan kebijakan negara. Sudah tentu rakyat kecillah yang sangat menderita
dari dampak ini dan apalagi kebutuhan kecantikan wanita.
Menanggapi hal itu,
Mahasiswa Bima yang tergabung dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Bima Turun Melakukan aksi demonstrasi depan Kantor Pemerintah Daerah
Kabupaten Bima, rabu (12/9/2018).
Ketua Komisariat STIH Bima Kahar dalam orasinya menuturkan, sebagai
kader Himpunan islam, kader Umat dan bangsa menjadi kewajiban untuk mengritisi
setiap kebijakan yang tidak pro rakyat, terutama melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar, yang sangat merugikan bagi perkembangan daya beli masyarakat
kecil, palagi kebutuhan kecantikan
perempuan naik, termasuk kebutuhan kecantikan Bupati," ujarnya.
Selain itu, bukan hanya
biaya kecantikan yang ikut naik, kebutuhan lainya ikut naik sehingga masyarakat
ikut menjadi korban,"maka, bupati bima harus responsif setiap aspirasi,
dan kami meminta bupati segera menanggapinya terhadap gejolak yang
ada,"pungkasnya.
Setelah bergiliran berorasi
hampir sekitar 4 jam lamanya, sesuai pantauan mediantb.com dilapangan, pihak
Bupati yang diminta oleh puluhan aksi massa tidak kunjung datang.
Massapun mulai saling dorong
sehingga memicu emosi pihak aparat keamanan yang mengawal aksi Unjuk rassa dan
saling kejar kejaran tak bisa di elakkan, walau akhirnya berhasil diredam dan
aksipun berlanjut sembari menunggu pihak Pemda Bima keluar menemui Aksi massa.
Beberapa menit usai insiden
tersebut, bupati bima yang di janjikan menemui aksi massa, tidak terpenuhi,
diwakilkan oleh wakil Bupati Bima Dahlan
M.Noer.
Kehadiran Wakil bupati
disambut teriakan penolakan dari pihak massa HMI, "kami menolak untuk ditemui wakil Bupati, yang kami minta
Bupatinya untuk menaggapi sejumlah aspirasi kami bawa, bupati tidak harus takut
untuk menemui kami, bupati kami bukan teroris dan kami adalah rakyat sekaligus
generasimu," teriak massa aksi, dengan lantang agar Bupati Hj, Indah Damayanti Putri yang menemui kami.
Massa aksi saat diterima oleh wakil bupati Bima |
Usai melakukan lobi-lobi, akhirnya massa aksi mau diterima pihak wakil bupati bima. Pada saat dialog berlangsung, HMI meminta wakil bupati menjelaskan terkait bupati bima yang tidak menemui aksi massa.
Dalam penjelasannya, Wakil
Bupati Bima Dahlan M.noer, menyampaikan pemohonan maaf atas nama pemerintah
daerah kerena sudah tidak nyaman menunggu pemerintah tidak bersikap cepat tepat
menanggapi isu nasional, "HMI adalah mitra kritis dan kami apresiasi
perjuangan HMI selama ini, Saat sekarang bupati sedang memimpin rapat
koordinasi percepatan pembangunan bima ramah, tidak ada niat sedikitpun membuat
adek adek tidak nyaman dan harus menunggu lama,"tutur pak wakil.
Terkait tuntutan aspirasi
yang disampaikan oleh HMI, pihaknya berjanji untuk meneruskan ke bupati.
"Apa dirasakan masyarakat bima, kami berkomitmen untuk menyampaikan ke
pemerintah pusat,"pungkasnya.(Boim/Ucok)
Post a Comment