Jokowi Tokoh Islam Paling Berpengaruh Ke 13 di Dunia
Amman,
Samadapos.com — Untuk kali kedelapan, Pusat Studi
Strategi Islam di Amman, Jordania, merilis daftar 500 tokoh Muslim paling
berpengaruh di dunia.
Seperti biasa, dalam daftar
ini, 50 tokoh Islam teratas yang dianggap paling berpengaruh dipilah secara
khusus. Sementara itu, sisanya dipecah ke dalam 15 kategori tanpa
pemeringkatan.
Seperti halnya daftar tahun
lalu, daftar 50 tokoh Islam yang paling berpengaruh juga didominasi para ulama
dan kepala negara.
Menurut situs resmi lembaga
themuslim500.com, pengumuman nama-nama para tokoh ini dilakukan untuk melihat
seberapa besar pengaruh seorang Muslim terhadap komunitasnya.
Kriteria pengaruh dalam
kajian ini adalah tokoh ini memiliki kekuasan (ideologi, budaya, finansial,
politik, dan lainnya) untuk membuat perubahan dan dampak signifikan untuk dunia
Muslim.
Lembaga ini menekankan,
dampak yang dimaksud bisa saja berupa dampak negatif atau positif, tergantung
sudut pandang.
Selain itu, pemeringkatan
bukan berarti lembaga ini mendukung seluruh pandangan para tokoh tersebut.
Kajian ini sekadar untuk mengetahui pengaruh tokoh-tokoh tersebut.
Daftar ini memang masih
didominasi tokoh agama dan kepala negara. Peringkat pertama ditempati Profesor
Dr Sheikh Ahmar Muhammad al-Tayeb, pemimpin Universitas Al-Azhar sekaligus imam
besar masjid Al-Azhar, Kairo.
Peringkat kedua dan ketiga
ditempati Raja Jordania Abdullah II dan Raja Salam bin Abdul Aziz al-Saud dari
Arab Saudi.
Sementara itu, di peringkat
keempat terdapat nama Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, pemimpin spiritual
Republik Islam Iran.
Dari Turki, muncul dua nama
dalam daftar 50 tokoh paling berpengaruh ini, yaitu Presiden Recep Tayyip
Erdogan dan musuh bebuyutannya, Fethullah Gullen.
Lalu, bagaimana dengan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia?
Indonesia ternyata menyumbangkan empat nama.
Presiden Joko Widodo alias
Jokowi menempati posisi ke-13 daftar tokoh Islam paling berpengaruh ini.
Dalam keterangan yang
ditulis tentang Presiden Jokowi, lembaga ini menyebut dia sebagai seorang
politisi sukses dan bersih. Lembaga ini juga menyebut Jokowi mengawali karier
politiknya sebagai Wali Kota Solo.
Menurut lembaga ini, saat
menjadi wali kota, Jokowi sangat dekat dengan konstituennya dan berhasil
mempromosikan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Dia juga dinilai berhasil
memperbaiki sistem transportasi, kesehatan, dan hubungan bisnis dengan
masyarakat.
Jokowi juga sukses
mempertahankan citranya sebagai politisi bersih dengan menghindari korupsi dan
nepotisme yang banyak dilakukan banyak pejabat lain.
Lembaga ini juga menyitir
aksi blusukan yang kerap dilakukan Joko Widodo untuk mendengar langsung keluhan
masyarakat. Aksi ini banyak dikritik, tetapi sukses membuat Jokowi menjadi
sosok pejabat yang dekat dengan rakyat.
Di peringkat ke-20 muncul
nama Ketua Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj, organisasi massa terbesar
di Indonesia dengan ratusan cabang yang tersebar di hampir seluruh wilayah
Indonesia.
Dengan struktur kepimpinan
yang solid di tingkat daerah hingga pusat, maka KH Aqil Siradj tak salah jika
dianggap sangat berpengaruh dalam pergerakan Islam Sunni di Indonesia.
Hal yang membuat NU berbeda
dengan organisasi Islam lainnya adalah basis organisasi ini yang kebanyakan
adalah masyarakat pedesaan.
Selain itu, NU memosisikan
diri sebagai organisasi Islam tradisional yang menekankan sektor pendidikan
serta keterlibatan politik berbasis Islam.
Sosok Aqil Siradj sendiri
adalah seorang tokoh yang memiliki latar belakan akademis mumpuni, terutama
dalam hal ilmu tentang Islam dan sangat menjunjung tinggi pendidikan sebagai
syarat utama pembangunan.
Dia mendirikan Said Aqil
Center di Mesir, sebuah pusat studi yang fokus dalam pembicaraan dan diskusi soal
Islam khususnya di Dunia Arab.
Satu lagi nama tokoh Muslim
Indonesia di daftar ini adalah Dr. Din Syamsudin, pemimpin Muhammadiyah yang
menduduki peringkat ke-41.
Selain menjadi pemimpin
Muhammadiyah, Din juga memimpin MUI, anggota Kelompok Visi Strategis
Rusia-Islam, Ketua Forum Perdamaian Dunia dan Presiden Dewan Hubungan
Antar-agama.
Dia juga menjadi guru besar
Ilmu Politik Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta dan Ketua Pusat Dialog
dan Kerja Sama Antar-peradaban.
Din Syamsudin juga dinilai
aktif dalam dialog antar-agama dan antar-budaya. Baru-baru ini, Din kembali
terpilih sebagai Presiden Konferensi Keagamaan untuk Perdamaian Asia (ACRP)
untuk masa jabatan lima tahun.
Selain itu, Muhammadiyah
juga aktif mencari solusi konflik di Thailand Selatan dan Filipina Selatan.
Muhammadiyah juga merupakan anggota International Contact Group (ICG) dalam
upaya perdamaian antara pemerintah Filipina dan pemberontak Moro.
Habib Luthfi, yang menempati
peringkat 45, saat ini dalah Rais Amm dari Jamiyah Ahli Tahriqah al-Mu'tabarah
al-Nahdliyah di Pekalongan, Jawa Tengah dan juga menjabat sebagai ketua MUI
Jawa Tengah.
Habib Luthfi juga merupakan
pemimpin spiritual tarekat Ba Alawi di Indonesia. Tarekat ini adalah para
keturunan Nabi Muhammad yang bermigrasi ke Hadramaut, Yaman di masa-masa awal
sejarah Islam.
Setelah mempelajari Islam
dari para ulama di Indonesia, Habib Luthfi kemudian pergi ke Mekkah dan Madinah
untuk melanjutkan pelajarannya.
Habib Luthfi akhirnya
mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadits dan
tasawuf.
Sepanjang hidupnya, Habib
Luthfi sudah mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki
jutaan pengikut.
Untuk daftar lengkap 500
tokoh Islam paling berpengaruh di dunia bisa Anda lihat di www.themuslim500.com.
Post a Comment