Walikota Bima Terima Kunjungan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR


Bima, Media NTB - Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Ir. Rina Farida, MT, bersama rombongan melakukan kunjungan di Kota Bima dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan kawasan permukiman baru di lingkungan Kedo Jatiwangi dan pengelolaan rusunawa di Kelurahan Tanjung.


Tim diterima oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Bima di ruang rapat Walikota Bima, Rabu, 23 Mei 2018.


Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan ucapan selamat datang kepada Ir. Rina Farida, MT. Ia berterimakasih atas dukungan Kementerian PUPR untuk pengembangan permukiman baru (New Site Development) di Kota Bima, dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir bandang akhir tahun 2016.


“Alhamdulillah, pembangunan permukiman baru di Kedo Kelurahan Jatiwangi untuk relokasi warga sedang berjalan, demikian juga dengan pembangunan NSD di Kelurahan Sambinae yang sedang dalam tahap penyiapan lahan”, kata Walikota.


Selain itu, terkait pemanfaatan dan pengelolaan rusunawa sebagai tempat relokasi warga, telah dilengkapi dengan layanan air bersih, pembangunan pagar, pembangunan MCK ++, serta akses jalan menuju rusunawa telah dihotmix. Pemerintah Kota Bima juga telah membentuk UPTD untuk mempermudah pelaksanaan manajemen Rusunawa.


Dikatakan Walikota, salah satu permasalahan serius yang dihadapi pemerintah daerah adalah kebersihan. Program Kotaku diakuinya sangat membantu menggugah masyarakat untuk terlibat dalam penataan lingkungan tempat tinggal masing-masing.


Sementara itu, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman menyampaikan bahwa kedatangan tim untuk melihat langsung sejauh mana pelaksanaan pembangunan permukiman baru di Kawasan Kedo Jatiwangi dan pengelolaan rusunawa di Kelurahan Tanjung, serta kelengkapan administrasinya. Melalui monev ini diharapkan dapat teridentifikasi berbagai kendala dalam pelaksanaan pembangunan di dua lokasi ini, untuk menyempurnakan upaya yang sudah dirintis dalam menata kota yang bersih dan sehat.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.