Minimalisir Dampak Bencana, BPBD Kota Bima Gelar Sekolah Sungai
Bima Media NTB - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima menggelar
Sosialisasi Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sekolah Sungai yang
merupakan program dukungan dari BNPB, di aula Kantor BPBD Kota Bima, Rabu
(10/03).
Acara ini dibuka oleh Plt
Asisten III Setda Kota Bima Drs. H. Azhari. Hadir Anggota DPRD Kota Bima Taufik
A. Karim, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Bima “Mbojo Matenggo”
Anwar Arman, SE, serta Kepala BPBD Kota Bima Ir. H. Syarafuddin, MM.
Sosialisasi diikuti oleh
50 peserta yang terdiri atas unsur TNI/POLRI, SAR, BUMN/BUMD, perwakilan lintas
sektor OPD terkait Penanganan Bencana, perwakilan masyarakat, dan perwakilan
media. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ketua Forum Pengurangan Risiko
Bencana Kota Bima dan perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Menurut laporan Kepala
BPDB Kota Bima, kegiatan Sekolah Sungai merupakan gerakan Pengurangan Risiko
Bencana terpadu, khususnya terkait pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Sekolah Sungai ini bukan merupakan sekolah
formal, tetapi bersifat informal yang diwujudkan dalam aksi kolaborasi
pemerintah, TNI-Polri, dengan badan usaha dan masyarakat untuk terlibat dalam
gerakan aksi nyata restorasi sungai.
“Contoh kegiatannya
seperti pembersihan sungai, aksi penanaman pohon, pengelolaan sampah dan
pengelolaan air hujan yang melibatkan komunitas dan masyarakat yang berada di
bantaran sungai”, terangnya.
Disampaikannya bahwa
Kota Bima menjadi salah satu dari enam Kabupaten/Kota yang didukung oleh BNPB
untuk melaksanakan program ini. Pada aksi nyata nantinya kegiatan akan dimulai
dari hulu dengan target pelaksanaan adalah di Sungai Padolo ruas Kelurahan
Paruga dan Kelurahan Dara dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan
BWS.
Sementara itu Anggota
DPRD Kota Bima secara khusus mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Bima yang
menjadi salah satu dari 6 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang mendapat dukungan
melaksanakan kegiatan Gerakan PRB Sekolah Sungai ini. Ditekankannya bahwa untuk
memaksimalkan pelaksanaan kegiatan ini perlu peran aktif para Lurah.
“Kegiatan ini menjadi
sangat penting dan bermanfaat, mengingat kita pernah menghadapi banjir bandang
pada tahun 2016 yang hingga kini masih kita laksanakan rehabilitasi dan
rekonstruksi”, jelasnya.
Dalam sambutan Walikota
Bima yang dibacakan oleh Plt. Asisten III Setda Kota Bima, disampaikan
apresiasi kepada seluruh stakeholders penanggulangan bencana di Kota Bima yang
terus memberikan kinerja baik sehingga Kota Bima semakin dikenal sebagai Kota
Tangguh.
“Perhatian dan apresiasi
khusus kita dapatkan dari BNPB diantaranya dengan dukungan pelaksanaan Gerakan
Nasional Pengurangan Risiko Bencana melalui kegiatan Sekolah Sungai Tahun
2018”, ujar Asisten.
Diharapkannya kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini bisa membantu membuka mata
masyarakat, khususnya warga yang bermukim di bantaran Sungai.
Dijelaskannya pula bahwa
sebagai salah satu upaya normalisasi sungai saat ini Kota Bima sedang dalam
tahapan persiapan relokasi warga yang bermukim di bantaran sungai untuk
dipindahkan ke kawasan permukiman baru, salah satunya di Jatiwangi.
Diungkapkannya bahwa masih ada sejumlah masyarakat yang belum memutuskan bahkan
menolak.
“Pendekatan masih terus
kita lakukan secara persuasif, dan saya berharap masyarakat juga bisa membantu
pemerintah sebagai agen informasi dan perubahan, khususnya untuk pemanfaatan
ruang yang lebih untuk mengurangi risiko bencana,” ungkap Plt. Asisten III.
Dari paparan narasumber,
dihasilkan output berupa kesamaan pandangan dari semua peserta bahwa Sekolah
Sungai bersifat gerakan nyata aksi pengurangan risiko bencana yang perlu
didukung sebagai upaya sinergitas bersama pemerintah, masyarakat dan sektor usaha
melalui restorasi kawasan DAS hulu-tengah-hilir. Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment