Asisten II Setda Kota Bima Membuka Kegiatan Presentasi Draft Akhir Rencana Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pulau Sumbawa
Bima,
Media NTB - Asisten II Setda Kota Bima Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. H. Syamsuddin, MS, membuka kegiatan
ekspos/presentasi Draft Akhir Rencana Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pulau
Sumbawa Berbasis Daya Dukung Lingkungan pada Selasa, 13 November 2018, di aula
Kantor Walikota Bima.
Acara ini diikuti sebanyak
33 orang peserta diantaranya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
NTB Dr. Fathoni, Bappeda Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, DLH Kabupaten/Kota
se-pulau Sumbawa, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, Dinas PUPR
Kota/Kabupaten se-Pulau Sumbawa, Bappeda Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, Balai
Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Dodokan Moyosari, Balai Taman Nasional Gunung
Tambora, BKPG Maria Donggomasa, BKPH Tambora, BKPH Toffo Pajo Madapangga Rompo
Waworada, BKPH Ampang Riwo Soromadi, BKPH Ropang, BKPH Orong Telu Brang Beh,
BKPH Puncak Ngengas Batulanteh, dan BKPH Ampang Plampang.
Menurut laporan Kepala Pusat
Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Drs. Rijaluzzaman,
salah satu hasil penting dalam hasil kajian ini adalah bahwa rencana penambahan
perluasan lahan jagung sebesar 400.000 hektar di Pulau Sumbawa secara teoritis
dapat dipenuhi.
Hasil kajian menunjukkan
potensi penambahan luas lahan pertanian semusim (Zona 1 – Zona 2) sesuai dengan
daya dukung lahannya di Pulau Sumbawa maksimal sebesar 461.447,11 ha. Namun
demikian, ada beberapa tantangan dalam penerapannya yaitu perlunya verifikasi
lapangan, ketepatan spasial lokasi penanaman di lapangan sesuai perencanaan,
serta penerapan teknik/teknologi untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas
dan daya dukung sumber daya lahan.
Masyarakat cenderung
memanfaatkan lahan yang mudah aksesibilitasnya, dekat dengan pemukiman, dan
pengerjaaannya mudah. Bahkan, berdasarkan penutupan lahan di kawasan hutan,
70.000 ha kawasan hutan terkonversi menjadi pertanian lahan kering.
"Jika penyusunan
rencana pengelolaan sumber daya lahan Pulau Sumbawa berbasis daya dukung
lingkungan hidup ini sudah selesai, kami harapkan Kabupaten/Kota sudah pula
menyelesaikan dokumen KLHS", ujar Kepala P3E Bali dan Nusra.
Asisten II Setda Kota Bima
menyampaikan bahwa pengelolaan sumber daya lahan merupakan isu pokok dalam
perencanaan dan pengembangan wilayah.
Dijelaskannya, berbagai
tantangan yang dihadapi saat ini juga tidak lepas dari akibat belum optimalnya
pengelolaan sumber daya lahan seperti penyalahgunaan lahan bantaran sungai
sebagai kawasan permukiman serta alih fungsi daerah tangkapan air di kawasan
hulu sebagai lahan pertanian. Salah satu dampaknya adalah pada musim hujan
sangat berisiko terjadi banjir sementara pada musim kemarau terjadi kekurangan
air bersih.
"Kondisi ini harus kita
sikapi dengan bijak, yaitu dengan menyusun perencanaan daerah yang berbasis
lingkungan hidup", ujar Asisten II.(M)
Post a Comment