BNPT dan FKPT Kota Bima Gelar Dialog Pelibatan Takmir Masjid dalam Pencegahan Pengaruh Terorisme
Bima,
Media NTB - Kamis, 15 Desember 2018, bertempat di Home
Stay Mutmainnah Kota Bima, ratusan takmir masjid di Kota Bima mengikuti Dialog
Pelibatan Takmir Masjid dalam pencegahan Pengaruh Terorisme yang bertema
"Jaga Masjid Kita sebagai Pusat Syiar Damai". Kegiatan dilaksanakan
oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerjasama dengan Forum
Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kota Bima.
Hadri Staf Ahli Walikota
Bima Drs. M. Saleh, Kepala Dinas Kesbangpol Provinsi NTB H. Lalu Syafii, MM,
Ketua FKUB Kota Bima dan ratusan takmir masjid yang ada di Kota Bima.
Kepala Dinas Kesbangpol
Provinsi NTB meminta kepada seluruh elemen terutama para takmir masjid untuk
mewaspadai pengaruh radikalisme dan terorisme. Para takmir juga diajak terlibat
memerangi perkembangan dan pengaruh faham-faham radikalisme dan terorisme.
Dikatakannya bahwa takmir
masjid memiliki peran strategis dalam mencegah dan menangkal faham-faham
tersebut. Caranya, menjaga manajemen pengelolaan masjid secara profesional.
"Mereka bisa memberikan
pengajian-pengajian yang sifatnya positif. Meluruskan paham-paham yang keliru,
yakni pemikiran kaum radikal", katanya.
Sementara itu, Kepala BNPT
Provinsi NTB menjelaskan bahwa dialog ini menjadi sarana pembinaan bagi takmir
masjid mengenai pengelolaan masjid yang baik.
Diharapkan takmir masjid
yang sudah mendapatkan bekal ilmu dan informasi kedepannya dapat proaktif ikut
dalam pencegahan terorisme. Karena keterlibatan takmir masjid merupakan wujud
nyata keikutsertaan dalam pencegahan terorisme.
"Dengan demikian para
takmir masjid dapat memberikan pembinaan positif untuk seluruh masyarakat
dengan memanfaatkan masjid-masjid yang ada", ujar Kepala BNPT Provinsi
NTB.
Ia juga menjelaskan bahwa
narapidana terorisme juga perlu diberikan pembinaan agar tidak kembali lagi
atau menyebarkan fahamnya kepada masyarakat lain.
Staf Ahli Walikota Bima
menyampaikan bahwa persoalan terorisme merupakan ancaman serius bagi bangsa
Indonesia. Di Kota Bima juga pernah terjadi kasus penembakan dua orang aparat
Kepolisian.
Diharapkannya kejadian ini
tidak terulang kembali.
Dengan kegiatan dialog ini
diharapkan agar takmir masjid dapat berdiri di garda terdepan untuk memberikan
informasi dan pemahaman kepada masyarakat. Jika mereka melihat adanya gejala
penyebaran paham terorisme, agar segera melaporkan ke Bhabinkamtibmas, Babinsa,
atau pihak lain yang berwenang.
"Kita semua harus aktif
mencegah, jangan sampai terorisme menjadikan Kota Bima tidak aman", tegas
Staf Ahli.
Disampaikannya pula
apresiasi atas upaya dan kerja keras BNPT bersama FKPT, dalam mengantisipasi
masuknya paham radikal di Kota Bima. Ia menilai kegiatan dialog ini sangat
penting karena terorisme adalah musuh bersama, yang harus diperangi secara
bersama-sama oleh aparatur pemerintah, pihak keamanan dan masyarakat.
Pelibatan takmir masjid
dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme sangat tepat, karena masjid
sebagai salah satu wadah untuk beribadah, perlu dijaga dan mendapatkan
perhatian khusus. Sehingga jika ada orang atau oknum yang menyalahgunakan, maka
takmir atau pegawai masjid wajib melapor kepada pihak kepolisian atau TNI
terdekat.(M)
Post a Comment