Ziarah Masa Lalu, Sekarang dan Refleksi Masa Depan di Museum NTB
Mataram,
Media NTB - Museum adalah tempat menziarahi masa lalu
masa sekarang dan refleksi masa depan. Pesan besar museum terkait keindahan
besar NTB ini belum sampai ke masyarakat apalagi ke pemerintah pusat, minimal
bisa sampai ke para kepala sekolah, sehingga dapat mengajak anak-anak didiknya
mengunjungi museum.
Demikian ujar Gubernur Nusa
Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah saat mengunjungi Museum Negeri Nusa
Tenggara yang beralamat di Jalan Panji Tilar Negara No.6 Kota Mataram, Kamis
(20/12/2018).
Dalam tour singkat keliling
museum yang didampingi oleh Ketua TP. PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini
Widyawati ini, Dr. Zul menyampaikan bahwa petugas museum harus bisa menjadi
pujangga besar, sekaligus entertain yang
baik, bisa menceritakan dan membuat masyarakat mengetahui sejarah lebih jelas
dibandingkan dengan membaca buku.
Saat itu, Dr. Zul juga
berdialog langsung dengan pimpinan dan
pengurus museum mengenai kendala dalam peningkatan kunjungan museum
pasca bencana gempa yang mengalami penurunan, dari target kunjungan museum tahun 2018 dengan 72 juta kunjungan sampai November kemarin baru mencapai 32 juta kunjungan.
Museum ke-11 yang dibangun
pada masa orde baru ini merupakan salah satu museum yang mewakili 3 etnis
sekaligus, yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Kedepannya? Dr. Zul berharap museum
tidak hanya menampilkan 3 etnis asli NTB, tapi dapat menjadi Replika Indonesia
di mata wisatawan dan menjadi salah satu destinasi wisata.
Kepala Museum Negeri Zubair
Muslim menyampaikan, pasca gempa koleksi yang ditampilkan museum hanya 10
persen, akibat kerusakan yang berat gedung auditorium sehingga tidak memenuhi
syarat.
"Tempat koleksi roboh
karena gempa, sementara menitip koleksi di ruang kontemporer, " ujar
Zubair.
Staf museum Hubertus yang
diberi kesempatan berdialog langsung dengan orang nomor satu NTB itu,
menyampaikan harapannya agar museum
Negeri NTB yang kecil tapi indah ini dapat dilengkapi fasilitas penunjang lain,
salah satunya toilet yang bertaraf internasional, mengingat banyaknya kunjungan
petugas museum dari daerah lain yang melakukan studi banding ke Museum Negeri
NTB ini.
Koleksi Museum yang beragam
dapat menjadi sarana edukasi yang baik bagi masyarakat NTB, diantaranya koleksi
Manuskrip Angling Darma hingga silsilah
kesultanan Bima, ada juga Takepan Babad Suwung yang ditulis dengan aksara Sasak
dengan bahasa Jawa Madya.(M)
Post a Comment